LPPM PRESENTASIKAN TENTANG LAYANAN SINTA DAN SINTA SCORE SERTA PANDUAN HIBAH KOMPETITIF DAN HAKI DI UPR

Palangka Raya, 20 Mei 2024 - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) sebagai Narasumber Sosialisasi pemutahiran Sinta, Hibah Kompetitif PPM, HAKI/paten secara daring yang dipimpin oleh Dr. Evi Veronica dan Dr. Hastin Ernawati. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai layanan Sinta dan Sinta Score sebagai salah satu syarat hibah kompetitif, serta panduan dan simulasi submisi usulan hibah DIPA-UPR dan usulan HAKI/Paten di UPR.

Dr. Evi Veronica mempresentasikan panduan dan simulasi submisi usulan hibah DIPA-UPR. Dia menjelaskan langkah-langkah detail yang perlu dilakukan dalam proses submisi usulan hibah, mulai dari persiapan dokumen, pengisian formulir, hingga tahapan evaluasi yang harus dilalui.

Dr. Evi Veronica memberikan simulasi langsung mengenai cara mengisi formulir usulan hibah, serta tips-tips penting agar proposal yang diajukan memenuhi kriteria yang ditetapkan. "Penting bagi setiap dosen dan peneliti untuk memahami prosedur dan kriteria evaluasi agar dapat mengajukan proposal yang kompetitif dan berkualitas," kata Dr. Evi Veronica.

Berikutnya, Dr. Hastin Ernawati membuka presentasi dengan menjelaskan tentang Sinta yang dikembangkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia. Sinta berfungsi sebagai sistem yang mengukur kinerja akademik dan riset dari dosen dan peneliti di seluruh Indonesia.

Dalam presentasinya, Dr. Hastin Ernawati menekankan pentingnya memahami dan meningkatkan Sinta Score, karena skor ini menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian proposal hibah kompetitif. "Sinta Score mencerminkan kontribusi akademik seseorang dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, memiliki skor yang tinggi dapat meningkatkan peluang mendapatkan hibah kompetitif," ujar Dr. Hastin.

Selain membahas hibah, presentasi ini juga mencakup panduan dan simulasi untuk pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau paten. Dr. Hastin Ernawati menjelaskan prosedur pendaftaran HAKI, mulai dari identifikasi inovasi yang bisa dipatenkan hingga proses administrasi yang perlu dilalui.

Melalui simulasi yang disampaikan, peserta diberikan gambaran nyata tentang bagaimana mengajukan HAKI atau paten, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi. "Melindungi hasil penelitian melalui HAKI atau paten sangat penting untuk memastikan inovasi yang dihasilkan dapat diakui dan dilindungi secara hukum," tambah Dr. Hastin.

Acara yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh puluhan dosen dan peneliti dari berbagai fakultas di UPR. Para peserta tampak antusias dan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab yang diadakan di akhir presentasi. LPPM UPR berharap melalui acara ini, para dosen dan peneliti dapat lebih memahami dan memanfaatkan layanan Sinta, serta meningkatkan kualitas proposal hibah dan pengajuan HAKI mereka di masa mendatang.

Total Kunjungan:

571649

Total Kunjungan

620

Pengunjung Hari Ini

1278

Total Pengunjung Kemarin

8546

Total Pengunjung Minggu Lalu

63516

Total Pengunjung Perbulan

43973

Total Pengunjung Perhari

1

Total Pengunjung Sedang Online