Palangka Raya – Pengobatan tradisional sering dipilih oleh masyarakat karena berbagai faktor seperti budaya, kepercayaan dan ekonomis, Obat tradisional yang berasal dari bahan alam cendrung mudah dan murah untuk didapatkan.
Pemanfatan tumbuhan sebagai bahan yang digunakan dalam pengobatan tradisional sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat, sebagai salah satu daerah yang memiliki diversitas tumbuhan obat, Kalimantan terkenal akan berbagai jenis pengobatan tradisionalnya.
Masyarakat Dayak sebagai suku asli Kalimantan menggunakan tumbuhan endemik untuk pangan, upacara dan pengobatan tradisional, salah satu produk pengobatan khas masyarakat Dayak yang begitu booming ditengah masyarakat baru-baru ini adalah minyak urut dayak.
Minyak ini telah lama digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit namun melalui Ibu Ida Dayak, minyak ini kembali mencuri perhatian masyarakat.
Menurut Utari Yolla Sundari sebagai ketua tim peneliti, bagian terpenting untuk mendukung obat tradisional adalah dengan melestarikan dan mengembangkannya, sehingga produk tersebut akan tetap terjaga ke asliannya.
Obat tradisional yang dihasilkan hendaknya memiliki kualitas dari segi bahan baku yang baik, tepat serta aman dan teruji secara scientific khasiatnya.
Oleh karena itu, tim peneliti melakukan pengujian manfaat senyawa bioaktif Minyak Dayak sebagai pengembangan upaya mendukung pengembangan obat tradisional khas Masyarakat Kalimantan, kemudian pengujian yang dilakukan akan memvalidasi khasiat dari minyak urut dayak sebagai warisan budaya dalam segi pengobatan tradisional.
Selain itu juga akan diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap khasiat produk serta dapat meningkatkan nilai ekonomis dari produk minyak urut dayak khas Kalimantan Cap Dayak Asli Dayak terbuat dari beberapa bahan alam seperti akar kayu pilihan yaitu akar saluang belum, ginseng hutan, dan paku atei.
Klaim yang diberikan produsen pada kemasan produk adalah dapat mengobati rematik, asam urat, kesemutan kaki, tangan adapun cara pemakaian minyak urut dayak adalah dengan mengoleskan pada bagian yang sakit.
Hasil pengujian kandungan senyawa bioaktif dari minyak urut dayak dilakukan dengan menggunakan metode GCMS, hasil pengujian menunjukan bahwa terindetifikasi 34 senyawa pada minyak dayak. Diantaranya 8 senyawa bioaktif komponen utama
yaitu Azulene, Methyl salicylate, 2-Undecenal, 2,4-Decadienal, (EZ)-, 2,4 Decadienal, Copaene, Diethyl Phthalate, 1,4-Benzenedicarboxylic acid, 2-hydroxy, kandungan senyawa bioaktif tersebut memberikan manfaat diantaranya meredakan nyeri otot dan persendian, meredekan peradangan seperti nyeri dan bengkak, anti-inflamasi, antioksidan, dan manfaat yang berkaitan dengan fungsinya sebagai obat urut, meredakan nyeri otot, kesemutan, rematik dan melancarkan peredaran darah.
Senyawa tersebut berfungsi dalam peningkatan kondisi kesehatan yang lebih baik, senyawa hioaktif dibutuhkan oleh tubuh untuk mengoptimalkan proses metabolisme juga meningkatkan kesehatan, sehingga sering dimanfaatkan dalam bidang farmakologi.
Manfaat dari senyawa bioaktif dapat dirasakan dengan berbagai cara, baik dikonsumsi secara langsung maupun digunakan secara tidak langsung seperti pada obat oles, kosmetik, dan lain-lain.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembuktian lanjutan bahwa minyak dayak memiliki khasiat dan kualitas yang baik bagi pengobatan, hasil penelitian ini juga telah diseminarkan pada 5 Oktober 2024 di Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2024 dengan tema kontribusi sains dan Teknologi melalui pemanfaatan sumber daya alam dan potensi lokal yang diselenggarakan Fakultas FMIPA Universitas Palangka Raya, Tim penelitian terdiri dari dosen Fakultas Pertanian dan FMIPA UPR. (***)
Sumber : https://nusantaravoices.id